Rabu, 05 Januari 2011

Naga persepsi


Pada suatu zaman di sebuah kepulauan yang berada jauh di bagian bumi yang terpencil. Lahirlah sebuah suku yang kuat dan pintar dalam beradaptasi. Meski mereka berada pada keadaan bumi yang cukup dingin namun mereka tetap bisa bertahan hidup disana. Mereka bertahan hidup dengan berburu, bertani bahkan beternak. Tapi ada sebuah masalah yang mereka hadapi di tempat itu, yaitu seekor mahkluk ganas, besar dan mengerikan. Makhluk itu sering sekali menyerang ternak mereka, tempat hunian mereka bahkan penduduknya sekalipun. Di dalam suku terdapat kepala suku yang sangat hebat dalam membunuh makhluk tersebut, namun meski begitu tetap saja keberadaan makhluk itu selalu saja mengganggu kehidupan penduduk suku itu. Dengan kecerdasan penduduk tersebut, banyak sekali penelitian yang mereka lakukan untuk mengetahui bagaimana cara untuk melumpuhkan makhluk itu.
Masa pun berganti masa, para keturunan suku ini semakin hebat dalam berburu terutama untuk makhluk yang satu itu. Kini kepala suku saat ini, telah mempunyai penerus walaupun penerusnya itu tak sesuai dengan yang diharapkan banyak orang. Sebagai seorang calon pengganti kepala suku, sosok anak ini memang sangat berbeda dengan karakter umum suku ini. Sebut saja namanya, Felix. Anak ini berbadan kurus, kecil berperawakan lucu, sangat berbanding terbalik dengan ciri khas suku ini yang berbadan besar dan berperawakan sangar. Tapi ada yang khas dari anak ini, yaitu ia mempunyai tingkat kecerdasan yang berada diatas dengan teman – teman sebayanya. Meski begitu, kelebihan itu tidak mendapat perhatian dari penduduk suku.
Di suatu malam, terjadi penyerangan dari makhluk seram tersebut. Semua penduduk panik dan berlarian untuk menyelamatkan diri. Para kaum pria pun bergegas untuk mengambil beberapa senjata yang dipakai untuk mempertahankan diri. Tanpa sengaja Felix berlari di tempat dimana seekor makhluk itu terjatuh karena terluka oleh serangan penduduk sukunya. Dengan ketakutan bercampur penasaran, ia pun mendekati makhluk tersebut. Setelah berada dekat dengan makhluk itu, ia pun gemetaran dan tak tau harus berbuat apa. Dalam diamnya, makhluk itu pun mulai mendekatinya. Jantungnya mulai berdetak kencang. Di gelapnya malam, telah terlihat sedikit demi sedikit wajah seram makhluk itu membuat merinding semua bulu kuduk si Felix. Namun dengan keluguannya, ia pun juga ikut mendekati makhluk itu. Dengan memejamkan mata, ia pun mengulurkan tangannya dengan niat untuk mengelus kepala makhluk itu.
……^^^^^……
Dan.....
Waaaaaowh....
Terjadi sebuah kejadian yang luar biasa.
Tidak diduga makhluk itu juga ikut mengelus-eluskan kepalanya ke tangan si Felix.
Dengan keheran-heranan, Si Felix pun merasa sangat bahagia bisa bercengkerama dengan makhluk itu. Makhluk yang selama ini sangat ditakuti dan diburu, ternyata sangatlah ramah.
Singkat cerita, Felix pun kini sudah banyak tahu tentang tingkah laku makhluk itu. Semakin ia mempelajarinya, maka semakin banyak kebaikan yang ia dapatkan dari makhluk ini. Dan ia pun berkesimpulan bahwa makhluk ini tidak sesuai dengan pendapat penduduk sukunya.
……^^^^^……
Setelah lama menyimpan rahasia tentang makhluk itu ia pun memberitahukan semua berita itu kepada ayahnya (Kepala Suku). Namun tak seperti yang ia duga, berita baik itu malah ditolak mentah mentah oleh ayahnya. Bahkan malah ia menangkap makhluk itu yang kini telah menjadi sahabat si Felix. Dengan penuh kekecewaan, ia pun pergi menyendiri di sebuah gua di atas bukit yang terpencil.
Makhluk peliharaan Felix pun kini dibawa si kepala suku untuk dimanfaatkan sebagai penunjuk arah yang akan membawanya ke sarang makhluk tersebut. Dengan niat memburu semua makhluk tersebut, kepala suku pun mengumpulkan semua kesatrianya untuk dibawa ikut bersamanya.
……^^^^^……
Tak diduga setelah sampai disarang makhluk itu, semua makhluk tersebut malah beterbangan keluar dari sarang seakan-akan mereka melihat sesuatu yang lebih menyeramkan dari mereka. Kepala suku dan rombongannya pun heran dengan kejadian tersebut. Dan mereka semua mengira bahwa mereka baru saja memukul mundur semua makhluk – makhluk itu. Tidak berselang berapa lama, muncullah seekor makhluk yang lebih besar, lebih sangar dan lebih menakutkan dari makhluk yang pernah ditemui sebelumnya. Tanpa banyak berpikir, para rombongan pun berlarian kocar kacir tanpa tahu harus berlari kemana. Makhluk itu pun mengamuk dengan sejadi-jadinya, menghancurkan apa saja yang ada disekitarnya.
……^^^^^……
Dibalik gelapnya kabut awan, terlihat titik-titik hitam tak jelas. Semakin lama titik itu pun mulai kelihatan membesar. Ternyata disana adalah segerombolan makhluk yang tadi beterbangan. Yang lebih mengejutkan lagi, makhluk itu dipimpin oleh seorang anak manusia. Yach...,,itulah Felix.
Dengan takjuk, sang ayah pun terdiam melihat aksi dari anaknya itu. Dan dengan penuh kegigihan dan kerja keras, akhirnya gerombolan makhluk itu berhasil mengalahkan raja mereka sendiri. Setelah berhasil mengalahkan sang raja, Felix pun membawa semua makhluk itu kembali ke desanya.
……^^^^^……
Kini ada yang berbeda dengan suku ini, tak ada lagi gangguan yang dahulu telah lama menjadi musuh nenek - nenek moyang mereka dahulu. Bahkan makhluk itu telah menjadi bahagian dari mereka. Makhluk itu sudah sangat membantu mereka dalam bekerja, bertani bahkan berburu.
……^^^^^…………^^^^^…………^^^^^…………^^^^^
Ada sebuah kesimpulan yang dapat kita ambil dari cerita diatas, yaitu bahwa segala sesuatu itu tak selamanya sesuai dengan yang kita pikirkan. Dan persepsi itu terkadang akan menjadi yang sebenarnya walau mungkin hakikat sesuatu itu tidak seperti itu. Jika kita selalu berpikir negatif terhadap sesuatu maka hidup ini pun akan menanggapi negatif jadi cobalah selalu berpikir positif maka hidupmu pun akan menjadi positif.

Baca pula:
Hijrah
Jalan Cinta
Paripurna Cinta
Bimbang
Keindahan Trinitas Cinta
Berandal Masuk Surga
Ayam Atau Bebek

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarnya dong...