Senin, 23 Agustus 2010

Keindahan Trinitas Cinta

Entah apa yang beda dengan diriku. ku dikarunia sebuah wajah yang menurut mereka adalah sebuah keindahan. cermin pun menjadi tempatku bertanya, benarkah itu? sungguh aneh nan ajaib buat saya, seorang yang jelek ini bisa melulantahkan 2 hati seorang perempuan cantik tanpa ada perlawanan yang begitu berarti. kesyukuran sekaligus bencana buat diriku. Mungkin benar kata orang, ketampanan memang tak selamanya menjadi kelebihan buat seseorang tapi mungkin bisa menjadi kekurangan buat dirinya.
Sang kuasa telah mewariskan mukjizat Yusuf as kepadaku. Ku tak sanggup, ku tak sanggup...
Sangat berat beban ini Tuhan...
Cobaan apa yang kau berikan kepadaku ini?
Akankah bisa aku melewatinya?
Kesalahan yang tak tau kapan saya melakukannya, mengapa mesti ku tanggung sekarang resikonya?
DANI, itulah namaku. saya seorang mahasiswa semester akhir yang tengah menyelesaikan tugas akhirku. tapi disaat saya harus konsen dengan tugas itu, datanglah sebuah bencana yang paling dahsyat. 2 orang perempuan tengah tergoyang imannya oleh ketampanan seorang dani. sungguh sangat ironis.
Penasaran?
Begini ceritanya kawan. Kita pertama kali bertemu dikampus ini, saat mereka berdua baru terdaftar sebagai mahasiswa baru dijurusan saya. mereka berdua adalah seorang sahabat. masa SMA mereka lewati bersama. mereka sangat akrab, sakin akrabnya sampai urusan privasi ingin dia bagi kepada temannya itu. Awalnya mereka hanya menganggap saya sebagai senior mereka tapi entah mengapa rasa itu mulai timbul dihati mereka berdua. Ada sebuah kesalahan besar yang dibuat mereka berdua, disaat mereka mulai suka dengan pribadiku mereka mulai saling menjaga rahasianya masing-masing. Saling berbagi yang dulunya mereka praktekkan,sekarang sudah mulai hilang saat mereka menyukai seorang lelaki yang sama.
Kebohongan, kebohongan tak akan pernah berhenti sebelum kebohongan itu terungkap kepermukaan. Mereka kini tengah menutup diri satu sama lain, mereka mulai saling menghindar dan bahkan jarak antara mereka berdua sudah sangat jauh. Hari ini si A yang mengajak saya lunch, besok si B yang mengajak saya dinner. Perfeck!!! mungkin itulah kata yang akan dikatakan oleh seorang playboy. tapi sesaat pun saya tak pernah berpikir akan begini jadinya. cuma Tuhan lah yang tahu kebohongan kami bertiga.
Tapi kisah kami tidak cukup sampai disitu, saat mereka berdua telah cukup mantap denga pilihan hatinya ini, mereka pun memutuskan untuk berpacaran dengan saya. Waktu serasa berjalan sangat cepat, setahun pun kami jalani bersama. antara saya dan mereka berdua sudah sangat dekat. dan mereka berdua pun sangat sayang denganku. Mungkin mereka berdua berpikir tak ingin lagi berpisah denganku, tapi saya berpikir lain. saya merasa berat hati mengorbankan persahabatan mereka berdua demi sebuah kebohongan yang telah lama ditutupi. Selama mereka berdua jadian denganku, sampai detik itu pula lah mereka berdua tak pernah lagi saling menegur. Mengecewakan memang tapi begitulah adanya, nasi sudah jadi bubur dan tak mungkin lagi bubur itu akan saya ubah menjadi nasi. saya hanya berusaha untuk memanfaatkan bubur itu menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Dengan gentle pun saya akhirnya mengungkap rahasia itu kepada mereka berdua. tapi,,,,
Sebuah jawaban yang tak kusangka-sangka. ternyata mereka berdua telah tau hubungan tersembunyi itu. apa jadinya diriku saat ini. mereka berdua terlanjur cinta kepadaku. mereka malah memohon kepadaku untuk mau menyatukan kembali hubungan persahabatan mereka berdua. Bagaimana ini? saya menjadi bingung setengah mati. saya tak tau harus bagaimana lagi. bukannya saya tak cinta kepada mereka berdua tapi saya tak sanggup untuk menampung 2 rasa mereka dalam 1 hati ini. Ku tak sanggup Tuhan. tolong!!! tolong aku Tuhan!!!
Pernah ku berpikir untuk meninggalkan mereka berdua tapi ku tak tega, aku pun cinta mereka berdua dan saya pun tak sanggup menyakiti mereka berdua.
……^^^^^……
Kala itu aku masih memeluk agama nasrani dan belum ada pilihan yang diberikan untukku memilih,aku masih bimbang untuk memilih diantara 2 perempuan itu. Setelah menyelesaikan studiku, tak lama berselang pekerjaan pun datang menghampiriku. Sebuah kesyukuran yang besar buat saya kini tapi beban lain pun menghampiriku. Beban itu adalah masalah masa depan penerus nama dan keturunanku. Pilihan ini cukup berat buatku, saya mesti memilih siapa perempuan yang akan mendampingi hidupku hingga akhir hayatku. PIlihan itu tak mungkin dapat saya menentukan begitu saja. karena bagaimanapun ia akan menjadi teman setiaku, yang akan selalu ada disampingku, kala aku sakit, kala aku susah, kala aku sehat, kala aku senang dan kala aku sendiri menjalani masa tuaku nanti.
Tapi tirai kemudahan sedikit demi sedikit pun mulai terbuka untukku. Islam datang memberikan solusi dari semua masalahku. Saya pun mulai mempelajari agama ini baik-baik. Semakinku pelajari maka semakin yakin aku untuk berpindah dari agamaku sekarang. Keyakinan yang selama ini saya tekuni memang hanyalah keikutsertaan saya pada agama orangtuaku. KIni saya pun bisa memilih keyakinanku sendiri. tapi bukannya tanpa hambatan, pertama orangtuaku tau saya belajar Islam, dia pun bahkan menyuruhku untuk keluar dari tempat kerja saya sekarang. kebetulan teman kerja saya lah yang selama ini yang menjadi guru sekaligus imam saya. Hari ini, tiba saatnya untuk mengaplikasikan pengetahuanku. Inilah pertama kali kumengucap 2 kalimat syahadat, dalam syariat kini ku telah menjadi muslim muallaf. Konsep Trinitas yang selama ini saya pahami, kini telah berubah menjadi konsep seratusnitas, asmaul husna. Dalam sifat-sifatnya yang suci itu terdapat keTunggalan yang melambangkan keEsaanNya. Terdapat perbedaan yang sangat mencolok dari pribadahanku saat ini. kekhususankupun yang terpancar kepadaNya seakan Ia berada sangat dekat kepadaku. Selama ini ku telah lama menjauh dariNya, namun walau begitu Dia tetap mengabdi kepadaku. Sungguh tak tau diri aku ini. dimana rasa trimakasihku?padahal Dia hanya meminta agar aku memanggil namaNya. Tak pernah Ia menagih, udara ini, air ini, tanah ini, atau pun nyawa ini.” Trimakasih kawan, engkau telah mengingatkanku kepadaNYa.”,hanya itulah kata pertama yang ku ucapkan pada teman sekaligusku imamku itu. Teman yang telah memperkenalkan aku pada keindahan yang hakiki, kebenaran yang mutlak ini. Tiada resah dihati ini.
……^^^^^……
Sekali melangkah dua tiga gunung terlampaui. Pepatah yang tepat untukku saat ini. Setelah kembali bisa mengenalNya, dia pun memberikanku kesempatan untuk belajar mencintaiNya melalui makhlukNya. ManivestasiNya ini diwujudkan dalam pribadi 2 orang perempuan sekaligus.
Subhanallah…Alhamdulillah…
Karena kecintaannya kepadaku, mereka berdua pun rela untuk saling berbagi dan ingin menikah denganku. Alangkah sempurna agamaku kini, jalan yang begitu damai telah Nampak dari pilihan yang diberikan kepadaku. Komitmen dan janji sehidup semati pun kami ikrarkan dalam pertalian suci pernikahan, sebagai awal dan akhir kisah cinta ini. Semuanya berakhir bahagia, persahabatan yang dulu putus kini tersambung kembali didalam sebuah rumahtangga. Dan tak pernah terlintas sedikit pun dulu, kisah ini akan berujung seperti ini. Dalam hati pun ku berdoa,”Ya Allah, Jagalah hati kami bertiga dan jagalah keimanan kami kepadaMU agar kami bisa selalu mencintai lewat cintaMu, bisa saling menyayangi dengan kasih sayangMu.”
Amin.

Baca pula:
Hijrah
Jalan Cinta
Paripurna Cinta
Bimbang
Naga Persepsi
Berandal Masuk Surga
Ayam Atau Bebek

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarnya dong...