Minggu, 18 Juli 2010

Satpol PP kembali berulah


Satuan polisi pamong praja kembali menuai kontroversi. Kali ini bukan lagi soal kekerasan fisik tetapi lebih menjurus ke kekeresan seksual. Dengan berdalih penertiban, “Oknum” satpol PP ini melakukan pemerasan dan juga pencabulan kepada korban yang bisa dibilang masih belia ini. Korban saat itu merupakan sepasang remaja yang sedang duduk berduaan di Taman Nasional Monas kemudian didatangi beberapa “Oknum” ini untuk kemudian dimintai uang dan memaksa remaja perempuannya untuk mau melakukan oral seks kepadanya. Korban pun langsung melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Gambir dan “Oknum” tersebut kini telah ditahan oleh aparat kepolisian Metro Gambir.
Saat dikonfirmasi kepada pihak yang berwenang Sarpol PP, mereka berdalih bahwa semua itu hanya prilaku pribadi tersangka yang kebetulan masih memakai seragam tersebut. "Ya, itu, kan, bisa saja dia melakukannya secara pribadi, tetapi karena dia anggota, ya, jadi kita semua yang kena," itulah kata Taryono, salah satu anggota Satpol PP yang berjaga di pintu masuk Taman Monas dalam perbincangan dengan Kompas.com, Minggu.
Tapi apakah semua ini tidak ada sangkut pautnya buat institusi mereka? Bukankah mereka membawahi segenap anggotanya? Padahal semua itu dilakukan oleh seorang anggota yang sering istilahkan “Oknum” tersebut. Dan sampai kapan Satuan ini akan berulah lagi? Dan masih pantaskah satuan ini dipertahankan keberadaannya? Semua ini dikembalikan kepada pemerintah yang mempunyai kewajiban dalam mendengarkan keluhan warga-warganya.

Baca pula:
Patwal SBY nyusahin warga 
Kontroversi arah kiblat di Indonesia
Permintaan maaf cut tari

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarnya dong...