Rabu, 02 Februari 2011

Nama Baru

Dalam sepi gelapnya subuh, sesuatu yang tak terduga namun telah lama menjadi penantian kini menjadi kenyataan. Sesuatu yang sangat mendebarkan jantung ini, seakan akan ingin copot rasanya. Sebentar lagi sepenggal nama baru akan melekat dinamaku. Usaha yang telah lama terjalani saatnya memanen hasilnya. Walau itu bukan menjadi tujuan akhirnya tapi tak bisa dihindari hal itu akan tetap menjadi hasil dari usahaku selama ini. Siapa yang menyangka anak ini akan menjadi seperti ini. Seorang bocah yang dulunya lugu kini telah menjadi sesosok yang berwibawa dengan penuh dedikasi tinggi.
Waktu terasa mengejar-ngejar diriku. Tak ada sedetik pun waktu yang terlewatkan tanpa setetes keringat. Semuanya penuh dengan perjuangan terlebih disaat-saat terakhir ini. Namun letih, lelah itu tak berarti apa-apa buatku. Semuanya terlalu indah jika dibandingkan dengan hasil telah ku peroleh saat ini. Nama itu bukanlah sekedar nama biasa. Nama yang hanya disematkan buat para kaum intelektual saja. Dan mereka atas sedikit bangga dengan namanya itu. Karena nama itu ia dapatkan keringatnya sendiri, dengan usahanya sendiri.
Tak sabar lagi aku ingin melewati masa itu. Tapi kenapa kini waktu itu bergerak semakin lambat dari biasanya. Lucu memang...Kemarin, langkah ini belum bisa berhenti jika belum mendapat kepastian untuk kesempatan itu namun kini kesempatan itu telah didepan mata tapi kini kenapa aku yang ingin mengulurnya kembali. Serasa tak siap, serasa tak sanggup, serasa tak layak, serasa selamanya harus siap,sanggup atau pun layak untuk menghadapi sesuatu itu tapi satu yang pasti yaitu “Aku Ingin Melakukan Itu”. Hanyalah itu yang menjadi modal ku. Percaya diri dengan kapasitas yang sangat terbatas. Dengan kekurangan itu, ku tak ingin memperlihatkan kebodohan yang telah sangat jelas maka dengan itu, ku mencoba memberikan sebuah kelebihan untuk mengalihkan perhatian mereka semua dengan pemandangan yang berbeda dariku.
“Ujian Meja”, itulah istilah yang banyak diketahui warga awam. Bagi seorang mahasiswa, peristiwa itu adalah peristiwa yang sangat sakral dalam agenda akademiknya. Sebuah jalan yang mau tak mau harus dilewati semua mahasiswa diseluruh dunia karena jika tidak, garis Finish yang sudah didepan mata mustahil untuk terlewati. Dan kesempatan untuk mengikuti itu telah diberikan kepadaku. Hari ini masih terasa mimpi buatku. Padahal hari ini tak ada yang berbeda dengan hari-hari yang lain. Cuma, Hari ini akan ada setitik sejarah baru yang akan tertulis di satu BAB dalam buku “Diary” hidup ini.
Ada 3 kawanku yang mendapat kesempatan yang sama denganku. Dan saya mendapat giliran yang terakhir dalam ujian ini. Detik berganti menit dan menit pun berganti jam tiba kini kesempatanku.
Uh....Lega rasanya. 90 menit pun telah berlalu di ruangan yang sejuk namun membuatku berkeringat didalamnya. Haru bermixing bahagia homogen dalam setiap volume hati ini. Walau hanya berinvest senyum, sudah cukup membuat seluruh dosen pengujiku memberikan gelar itu untuk disematkan dibelakang namaku.
Kini bertambahlah sebuah kata dibelakang namaku, Azwan Andi Muh. Azis, ST.

Baca pula:
Edisi Jalan-jalan
Penantian

3 komentar:

  1. Q pikir diriQ saja yg merasa kepanasan diruangan berAC........
    hehehehe
    but congratulation!!!!!!!!!!!!!!!
    Q tunggu brta bahagia selanjut.y

    BalasHapus
  2. This is a very good article .. Thank you .. have a great day!.! happy blogging ... met ngupi met beraktivitas... :)

    BalasHapus
  3. Have a nice day...:)
    Slm knal...

    BalasHapus

Tinggalkan komentarnya dong...