Kamis, 26 Juli 2012

Sandal Kulit Sang Raja

Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya, ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, “Ternyata jalan jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya.”
Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana, ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.
Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja, ia berkata pada Maharaja, “Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka Saja.”
Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut “Sandal”
Renungan :
Ada pelajaran berharga dari cerita ini. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan mengubah dunia ini.
Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikirian kita kadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia, kita artikan sebagai milik kita sendiri yang pemainnya adalah kita sendir. Tak ada orang lain yang terlibat disana, sebab seringkali dalam pandangan kita, dunia adalah bayangan kita sendiri.
Ya, memang jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit atau melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?
Pepatah Bijak :
Alam memberi kita satu lidah, akan tetapi member kita dua telinga, agar supaya kita dua kali lebih banyak mendengar daripada berbicara.

Oleh : 
Mubdy A.Muh.Azis I Ass. Quality & Quantity
PT. Pertamina ( persero)
Terminal BBM Palopo
Jl.Pantai Ds.Karang Karangan Kec.Bua Kab.Luwu - Sul Sel
T +62 471 21330
F +62 471 22646
E-mail : mubdyandi.ma@pertamina.com


Baca Pula :

Permen Mint Isi Coklat
Karyawan Minta Kenaikan Gaji
Perjumpaan dengan Perpisahan
tuhan Ke2
Hijrah






1 komentar:

Tinggalkan komentarnya dong...