Rabu, 01 Februari 2012

Konspirasi "Global Warming"

Pemanasan global atau sering dikenal dengan istilah Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Meningkatkan suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim serta perubahan jumlah dan pola presiptasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terperahunya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.
Akhir-akhir ini begitu banyak sekali kampanye-kampanye tentang pemanasan global di jalanan, di tv, bahkan duta pemansan global pun sudah ada. Tetapi apa yang sebenarnya terjadi terhadap bumi, para ilmuan terbelah menjadi 2 kubu, di mana kubu pertama berpendapat setuju dengan global warming terjadi karena ulah manusia tetapi kubu yang kedua masih mempertanyakan apakah temperature benar-benar meningkat. Mari kita bahas melalui sudut pandang kubu kedua tentang adanya konspirasi pemansan global. Para ilmuwan yang mempertanyakan pemanasan global cenderung menunjukkan 3 perbedaan yang masih dipertanyakan antara prediksi model pemanasan global dengan perilaku sebenarnya yang terjadi pada iklim.
Pemanasan cenderung berhenti selama 3 dekade pada pertengahan abad ke 20 bahkan ada masa pendinginan sebelum naik kembali pada tahun 1970an. Kedua jumlah total pemanasan selama abad ke 20 hanya separuh dari yang diprediksi oleh model. Ketiga, troposfer, lapisan atmosfer terendah, tidak memanas secepat prediksi model. Akan tetapi, pendukung adanya pemanasan global yakin dapat menjawab 2 dari 3 pertanyaan tersebut. Kurangnya pemanasan pada pertengahan abad disebabkan oleh besarnya polusi udara yang menyebarkan partikulat- partikulat, terutama sulfat ke atmosfer. Partikulat ini juga dikenal sebagai aerosol, memantulkan sebagian sinar matahari kembali ke angkasa luar. Pemanasan berkelanjutan akhirnya mengatasi efek ini, sebagian lagi karena adanya control terhadap polusi yang menyebabkan udara menjadi lebih bersih.
Keadaan pemanasan global sejak 19000 yang ternyata tidak seperti yang diprediksi disebabkan penyerapan panas secara besar oleh lautan. Para ilmuwan telah lama memprediksi hal ini tetapi tidak memiliki cukup data untuk membuktikannya. Pada tahun 2000, U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memberikan hasil analisa baru tentang temperature air yang diukur oleh para pengamat di seluruh dunia selama 50 tahun terakhir. Hasil pengukuran tersebut memperlihatkan adanya kecenderungan pemanasan; temperature laut dunia pada tahun 1998 lebih tinggi 0,2 derajat celcius (0,3 derajat fahrenheit) daripada temperature rata-rata 50 tahun terakhir, ada sedikit perubahan tetapi cukup berarti.
Baik disadari atau tidak, selama ini kita hanya menerima pemberitaan dari media-media mengenai pemanasan global, kita disuguhi isu-isu yang menakutkan seperti yang terakhir terjadi adalah terbelah gletser petermann sepanjang 70 km dengan bongkahan yang terlepas sebesar 260 km2. Tahukah anda sebenanya hal ini belum tentu disebabkan karena pemanasan global, persis seperti judul novel Michael Crichton,”state of fear”. Inilah kondisi yang ingin diciptakan. Sebuah berita mengejutkan datang dari Minnesota.
Pada tanggal 15 oktober 2009, Lord Christoper Moncton, penasehat sains mantan perdana menteri inggris, Margaret Thatcher, di Bethel University, St Paul, Minnesota, mengatakan bahwa tujuan utama koferensi PBB mengenai perubahan iklim yang akan diselenggarakan di Kopenhagen adalah untuk menggunakan isu pemanasan global sebagai fondasi untuk membangun satu pemerintahan dunia, ini membenarkan kecurigaan para penganut teori konspirasi. Sejak Al Gore mengeluarkan DVD kampanye Global Warming yang begitu bagus, manis dan easy to understanding, sejak itulah para penganut teori konspirasi semakin gencar berargumen.
Contoh kebohongan dari film al gore adalah klaim bahwa pemanasan global akan menaikkan permukaan laut setinggi 20 kaki padahal sebenarnya hanyalah 23 inc saja. Ia juga mengklaim bahwa beruang kutub sedang berada dalam bahaya. Padahal tidak demikian sebenarnya. Film itu juga menunjukkan foto-foto gletser yang berkurang, namun ia tidak menyebut gletser-gletser lain yang terus bertambah. Gore juga menyebut gletser Kilimanjaro yang terus berkurang akibat pemanasan global tapi ia tidak mengatakan bahwa gletser Kilimanjaro telah berkurang sejak 1880, jauh sebelum kadar CO2 meningkat di bumi.
        Sementara Al gore pergi berkeliling dunia untuk menyebarkan paham pemanasan globalnya, sekelompok ilmuwan, yang semakin hari bertambah banyak jumlahnya masih bertanya; dimanakah bukti adanya pemanasan global? Di bawah ini adalah pendapat dan fakta para ilmuwan kubu kedua.
        Steven Milloy yang memiliki gelar dalam bidang Natural Science dan gelar master dalam Biostatik dari Universitas John Hopkins menyatakan, pemanasan global adalah sebuah kebohongan, suhu bumi sesungguhnya hanya berubah 1 derajat Fahrenheit dalam tempo satu abad. Ditambah lagi planet ini telah mengalami periode zaman es dan periode hangat tanpa campur tangan manusia. Ia juga merujuk kepada protocol Kyoto yang dianggapnya sebagai sebuah lelucon. Protocol ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas karbon dunia menjadi 8% pada tahun 2012. Kemudian, 8% adalah level emisi pada tahun 1990. Sebuah studi dari Rusia menunjukkan bahwa konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer berada pada level sekitar 370 PPM dan bila protocol Kyoto diikuti maka hal itu hanya akan merubah 1 atau 2 PPM saja pada tahun 2012. Protocol yang sia-sia…
       
Propoganda kampanye pencegahan global warming(Kredit Karbon)
          Carbon Trading adalah mekanisme berbasis pasar untuk membantu membatasi peningkatan CO2 di atmosfer. Ketika kita naik pesawat yang menghabiskan banyak bahan bakar, kita harus membeli kredit karbon dari broker-broker (seperti saham). Sebagai imbalannya, mereka yang menjual kredit itu akan menerima reward yang bisa digunakan untuk proyek-proyek lingkungan hidup. Nah, pembeli kredit itu dala hal ini kita akan disebut “Carbon Neutral” karena walaupun kita melepas banyak karbon ke udara, kita menciptakan keseimbangan antara melepas dan mengurangi karbon. Intinya adalah pembayaran hutang iklim seperti yang telah dijelaskan oleh Lord Moncton. Akan ada pajak karbon dalam skala Global untuk memerangi pemanasan global. Bagi pemerintahan dunia, pemasukan tambahan. Bukankah menyenangkan apabila pemerintahan terdapat pemasukan tambahan. Ya, namun bagi kita aka nada pajak tambahan bagi bahan bakar yang anda beli.

Baca pula:

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarnya dong...