Dia bukanlah bayangan, yang hanya ada ketika cahaya menyinari kita dan menghilang saat awan kelabu datang.
Ia juga bukanlah benalu, yang menghiasi dari luar namun menggerogoti dari dalam.
Tapi ia adalah bulan, yang datang menghampiri malam ketika sang fajar telah hilang dari pandangan mata.
SAHAbat,...begitulah orang memanggilnya.
Ia tersenyum saat kita tertawa
Ia terisak saat kita menangis
Ia gerah ketika kita kepanasan
Ia menggigil ketika kita kedinginan
Seakan-akan ia bukanlah sekedar teman
Tapi ia bagian diri kita sendiri
Tak kan pernah lupa menghapus ingatku akan dirinya
Walau habis masa ini dengannya
Tak kan pernah jarak memisahkan aku dengan dirinya
Karena ia adalah bagian dari diri ku sendiri
Karena ia adalah sahabatku
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentarnya dong...