Sabtu, 10 September 2011

Berani Bicara Di Depan Publik

Apakah Anda pernah mengalami gejala-gejala berikut :
-Detak jantung yang semakin cepat
-Lutut gemetar, membuat anda sulit berdiri atau berjalan menuju mimbar, atau sulit berdiri tenang di muka pendengar Anda.
-Suara yang bergetar, seringkali disertai mengejangnya otot tenggorokan, atau terkumpulnya lendir di tenggorokan.
-Gelombang hawa panas, atau perasaan seperti akan pingsan.
-Kejang perut, kadang-kadang disertai perasaan mual.
-Hiperventilasi, yaitu termasuk kesulitan untuk bernafas.
-Mata berair, atau hidung berlendir
-Mengulang kata, kalimat, atau pesan, sehingga pembicara terdengar seperti sebuah radio rusak.
-Hilang ingatan, tidak mampu mengingat fakta atau angka secara tepat, dan melupakan hal-hal yang sangat penting.
-Tersumbatnya pikiran, yang membuat Anda tidak tahu apa yang harus diucapkan selanjutnya.

Itu smua Berarti Anda sedang mengalami gejala psikis berupa gejala fisik, mental atau emosional. Ketiga gejala ini bisa saling berinteraksi. Rasa ngeri yang muncul saat Anda duduk dan menunggu giliran untuk bicara, bisa menyebabkan jantung Anda berdetak cepat tanpa kendali. Detak jantung yang tanpa kendali, bisa membuat anda merasa lebih gugup, sehingga tenggorokan anda mulai menegang. Konsentrasi Anda terganggu, sehingga bicara Anda menjadi kacau. Ketika anda berusaha dengan susah payah untuk menemukan kata-kata, mengulang kalimat, atau kehilangan ide, rasa malu dan rasa kehilangan kendali bisa muncul dengan sangat mudah.
UNTUK ITU ANDA HARUS MELAKUKAN PERSIAPAN
Persiapan psikologis berarti mempersiapkan diri baik fisik dan psikis sehingga batin menjadi tenang terutama menjelang penampilan. Hendrikus (1999 : 168-169) memberikan tip-tip sebagai berikut :
-Yang utama adalah persiapan yang teliti. Kalimat pertama dan terakhir harus dapat dihafal.
Percaya pada diri sendiri karena sudah melakukan persiapan.
Sikap tenang, tidak takut atau ketakutan.
-Yakinkan diri anda bahwa anda sungguh-sungguh sudah mempersiapkan diri anda. Yakinkan bahwa anda sudah menguasai bahan dan anda sendiri sanggup. Semuanya pasti beres!
-Jangan makan atau minum teh terlalu banyak sebelum tampil untuk berbicara karena mencerna adalah pekerjaan yang berat dan melelahkan. Bila tubuh masih bekerja berat, kesanggupan untuk berpikir akan menurun.
-Jangan pernah naik mimbar untuk presentasi/pidato dengan perut kosong. Sekurang-kurangnya harus makan atau minum sedikit, sebab pekerjaan psikis yang berat membutuhkan juga banyak kalori dan tenaga.
-Jangan minum terlalu banyak alkohol atau kopi yang terlalu keras sebelumnya, karena dapat menyebabkan pusing atau mabuk. Satu gelas air dingin yang segar dapat membantu memberi ketenangan.
-Jangan lupa untuk pergi ke toilet (WC) sebelum tampil untuk berpidato. Perut dan kandung kecing yang penuh akan menurunkann daya juang dan daya tempur.
Kalau di toilet ada cermin, telitilah sekali lagi pakaian anda, baju, dasi, jas, celana panjang, sepatu dan sebagainya.
-Ambillah kesempatan berjalan-jalan di luar untuk menghirup udara segar.
-Jangan pernah menelan tablet penenang, kalau anda tidak pernah mencoba semacam itu untuk mengetahui reaksinya.
-Sekurang-kurangnya lima belas menit sebelum presentasi, jangan pikirkan lagi mengenai tema yang akan dibicarakan dalam ceramah.
-Bergembiralah bahwa anda mendapat kesempatan untuk boleh berbicara di depan umum. Kesempatan seperti itu sulit diperoleh.

Sikap sebelum menuju mimbar
-Penampilan. Anda akan menjadi pusat perhatian. Lihatlah pakaian yang Anda kenakan, apakah sudah sesuai dengan situasi dan kondisi khalayak? Pakailah setelan safari, karena pakaian ini cocok dipakai pada situasi apapun, dan pada khalayak yang manapun.
-Tunjukkan sikap simpatik di tengah-tengah pertemuan sebelum dipersilakan naik mimbar. Sikap simpatik berarti tidak bermuka kecut atau mengobral senyum, namun yang wajar saja.
-Tunjukkan sikap tenang ketika berjalan menuju mimbar. Begitu anda dipersilakan naik mimbar, maka Anda akan menjadi pusat perhatian dari Anda mulai berdiri sampai nanti duduk kembali. Sikap tenang menunjukkan rasa percaya diri Anda.
-Berilah hormat pada tokoh, pejabat atau orang yang dituakan yang biasanya duduk di deretan kursi depan.

Sikap pada saat pidato
-Begitu Anda naik mimbar, semua pasang mata akan tertuju pada Anda. Bagi yang terbiasa tampil di depan orang banyak tidak masalah, tetapi buat Anda yang pemula, sorot mata berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus berpasang-pasang mata itu dapat membuat Anda gentar dan demam panggung.
=Cara untuk menghilangkan suasana yang bisa membuat gugup dan gagap ini, ialah :
-Percaya pada diri sendiri karena telah melakukan persiapan
-Bersikap tenang, tidak menunjukkan ketakutan
-Menghirup nafas panjang dan dalam tanpa terlihat oleh hadirin
-Menatap hadirin pada bagian atas matanya, bukan pada matanya yang sedang menyorotkan sinar matanya
-Berbicara dengan gaya orisinal, tidak meniru gaya pidato lain
-Berbicara dengan sikap sama-sama sederajat dan tidak menggurui
-Berbicara dengan nada naik turun, tidak datar menjemukan
-Berbicara dengan menunjukkan wajah yang cerah untuk mendapat simpati audiens
-Berbicara dengan mengatur tempo agar dapat didengar dan dicerna jelas oleh hadirin, tegas kapan harus berhenti lama (titik) dan jelas bilamana berhenti sejenak (koma)
-Berbicara dengan memberikan tekanan-tekanan pada hal-hal tertentu untuk mendapat perhatian khusus dari hadirin
-Berbicara dengan tetap memelihara kontak pribadi dengan hadirin

Saat meninggalkan mimbar
-Ucapkan salam akhir sebagai tanda hormat kepada hadirin
-Bersikaplah tetap tenang dan tertib
-Jika menggunakan naskah, lembar-lembar kertas dilipat dulu dengan tenang, dan kemudian dimasukkan ke dalam saku. Demikian juga dengan kacamata untuk membaca, bereskan dari -mimbar dengan halus dan tetap tenang.
-Turun dari mimbar dengan wajah ceria disertai sunggingan senyum dan langkah yang mantap dan tenang.
-Memberi hormat kembali kepada tokoh yang dituakan yang duduk di deretan belakang.

Hal-hal lain yang harus diperhatikan
-Ekspresi muka
-Gerakan-gerakan
-Suara
-Penampilan fisik dan pakaian

a. Ekspresi muka
-Senyum
Merupakan ekspresi muka yang terpenting. Suatu senyuman menyiratkan rasa percaya diri dan pengertian. Tak ada yang lebih hangat daripada seulas senyum yang tulus. Jangan memaksa diri untuk tersenyum sehingga terkesan dibuat-buat. Ini artinya anda telah membohongi audiens.
-Kontak mata
Pembicara yang senantiasa melayangkan mata ke tempat yang kosong atau matanya terpaku pada tali sepatunya tidak akan mendapat banyak perhatian atau menunjukkan suatu rasa kurang pada diri sendiri. Pada saat berbicara dengan kelompok, mudah sekali melakukan kontak mata. Angkat saja kepala anda dan variasikan arah pandangan anda. Kontak mata langsung merupakan cara yang luar biasa untuk menekankan suatu pokok penting dan menanamkan ketulusan hati anda sendiri. Ini berarti bahwa anda telah mengembangkan kepedulian dengan pendengar.
Suatu penelitian menemukan bahwa kontak mata langsung dengan audiens signifikan dengan bertambahnya kredibilitas terhadap komunikator. Dengan memelihara kontak mata terhadap audiens, orator akan mengetahui persepsi dari interaksinya dengan pendengar, akan menyadari reaksi dan tingkah laku mereka. Audiens yang cemberut, mengeryitkan kening, tersenyum, tepukan tangan, suara ketidakpuasan, mengangguk, mengantuk, berbisik atau menggelengkan kepala adalah respon audiens mengenai apa yang mereka pikirkan.
-Wajah
Wajah mampu mengekspresikan humor, keheranan, kebingungan, keprihatinan atau sebagian atau seluruh keadaan emosi anda. Variasi ekspresi merupakan kunci untuk memelihara perhatian dan minat para pendengar Anda. Tak seorangpun suka memandang wajah yang kosong atau dingin tanpa ekspresi dalam waktu yang cukup lama.
-Gerakan-gerakan
Postur. Merupakan refleksi keseimbangan dan kesiapan orator. Selama bicara hindari gerakan-gerakan berikut : jatuh dari mimbar, memindahkan berat badan, bertumpu pada kaki yang satu ke kaki yang lain, menggoyangkan badan dari samping kiri ke kanan, mengayunkan badan ke depan ke belakang, jangan berdiri dengan posisi kaku dan dibuat-buat atau begitu santai sehingga justru nampak tidak serius.
Orator harus dapat menemukan postur yang paling enak dan efektif, enak tapi santai dan juga bisa melihat situasi. Dalam situasi yang lebih formal, postur orator harusnya lebih tegas atau sedikit kaku, namun dalam situasi non formal bisa rileks.
Gestur. Adalah gerakan kepala, tangan, bahu, yang digunakan untuk membantu memperjelas dalam berkomunikasi. Gerakan-gerakan tersebut berfungsi :
Membantu menjelaskan atau menggambarkan apa yang sedang dibicarakan
Digunakan untuk mendapatkan atau mempertahankan perhatian yang telah ada
Diberikan untuk memberi tekanan-tekanan pada hal tertentu
-Nada suara
Volume, tinggi rendahnya, daya ekspresinya dan ketrampilan Anda menggunakan semuanya itu menyiratkan keadaan pikiran anda dan mempengaruhi tanggapan pendengar terhadap apa yang anda sampaikan. Bila anda menyampaikan pesan anda dalam satu nada saja atau monoton, pendengar akan bosan. Bila suara anda bergetar atau anda berbicara sangat cepat, jelaslah bahwa anda merasa tidak tentram.
Anda tidak sedang “berpidato” tetapi anda sedang berbicara dengan pendengar anda, dan anda harus berusaha keras mencapai segala kualitas suara yang akan menghasilkan pembicaraan yang baik : antusiasme, variasi, informalitas dan ketulusan. Bila anda percahya pada apa yang sedang anda katakana, hal ini akan tercermin pada suara anda dan pendengar anda akan mempercayai anda.
-Karakter suara
Pitch atau nada
Yaitu frekuensi getaran yang dihasilkan oleh obyek-obyek getar. Bunyi yang dihasilkan oleh obyek getar yang cepat disebut nada tinggi, sedang yang lambat dinamai nada rendah. Instrumen getar mempunyai panjang, gumpalan dan tegangan yang berpengaruh pada frekuensi getar. Pada manusia faktor penting yang diperlukan yakni kelenturan vokal dan tekanan-tekanan di tenggorokan.
Range atau rentang suara
Ialah jarak antara suara tinggi dan suara rendah yang bisa dihasilkan. Rentang suara manusia adalah 4 oktaf.
Loudness atau kekerasan
Yakni interpretasi secara psikologis oleh pendengar terhadap kerasnya suara yang dihasilkan.
Rate atau rata-rata
Adalah jumlah kata yang diucapkan pada suatu waktu, biasanya dengan menit. Jumlah kata yang dapat diucapkan per menit bervariasi dari 90-230 kata. Rata-rata orang bicara 125-150 kata per menit. Tetapi rata-rata ucapan kata itu sendiri tergantung berbagai faktor seperti emosi, kepribadian, situasi, mood dan materi pidato.
-Kualitas suara
Merupakan sumber suara yang didengar oleh audiens termasuk di dalamnya jelas tidaknya sesuatu huruf atau kata yang diucapkan. Bunyi nasal, diftong bagaimana terdengar dengan jelas.
-Penampilan fisik dan pakaian
Tak dapat disangkal bahwa apa yang kita kenakan dan bagaimana kita mengenakannya memberikan tanda yang ampuh. Selain berfungsi menjaga agar tubuh tidak kepanasan dan kehujanan serta memelihara kesopanan, pakaian merupakan indikasi status kita (siapa diri kita menurut kita sendiri dan orang lain). Masalahnya adalah suatu pesan penting dapat kehilangan arti dan disalahtafsirkan hanya karena pakaian yang kurang pantas.
Pertanyaan berkaitan dengan penampilan pakaian ini untuk evaluasi diri menyangkut 2 hal :
-Bagaimana memantaskan diri dan bagaimana berdiri dengan pakaian yang kita kenakan?
-Apa yang harus dipakai agar dapat diterima oleh suatu kelompok masyarakat, tanpa harus hanyut dalam mode-mode yang tidak pantas?
Hal ini bisa dilakukan jika anda memiliki kesadaran diri : anda mengetahui siapa diri anda, di mana anda berada, anda ingin menjadi siapa dan kemana anda akan pergi?
-Gaya dan mode selalu berubah dan aturan pertama tentang pakaian, perhiasan dan mode rambut adalah bahwa tak ada aturan. Terserah anda! Bila anda merasa nyaman dengan diri anda sendiri, anda akan merasa nyaman dengan apapun yang anda kenakan. Yang perlu diingat adalah :
-Senangkanlah diri anda sendiri dengan pendapat orang-orang mengenai penampilan dan pakaian yang anda kenakan di beberapa tempat pada situasi tertentu.
-Anda perlu juga memperhatikan pendapat orang-orang mengenai penampilan dan pakaian yang anda kenakan di beberapa tempat pada situasi tertentu.

Dan jangan lupa mengevaluasi hal diatas dengan melakukannya sendiri atau dengan teman dekat.

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarnya dong...